Selasa, 29 November 2011

HADIS PADA MASA RASULULLAH (13 SH-11 H)



2.1  Terbentukknya Sunnah pada masa Rasulullah SAW.
Periode Rasulullah SAW merupakan periode pertama sejarah pertumbuhan hadis. Masa ini merupakan kurun waktu turunnya wahyu, (’ashr al-wahy) dan sekaligus sebagai masa pembentukan hadis (’ashr al-takwîn).
Terbentuknya sunnah pada masa Rasulullah berawal dari pengajaran beliau yang menarik perhatian para sahabat. Diantara cara-cara pengajaran yang dipraktekkan oleh beliau adalah sebagai berikut :
a.      Husn al-tarbiyah wa al-ta’lîm.
Nabi memberikan pengajaran dan pendidikan dengan cara yang baik sehingga sahabat merasa puas dengan keterangan dan perilaku Nabi. Beliau adalah guru yang tulus, perhatian, penuh kasih sayang dan sopan santun dalam menyampaikan ajarannya. Ketika berceramah, Nabi menyampaikanya secara jelas dengan suara yang lantang dan tegas.
b.      Tadarruj.
Nabi memberikan pengajaran dengan cara bertahap karena mempertimbangkan factor cultural, social dan psikologis umat. Tahapan ini merupakan ekspresi kearifan dan kecerdasan beliau, sehingga apa yang disampaikan dapat dihayati oleh umat.
c.       Tunwî’ wa al-tagyîr.
Rasulullah SAW dalam memberikan pegajaran, berusaha memilah dan membagi masalah yang diajarkan agar para sahabat mudah memahami dan tidak merasa jenuh, demikian juga beliau mengubah pola-pola penyampaiannya dan pengajaran secara variatif.
d.      Tathbîq al-‘amal.
Rasul tidak hanya memberikan penjelasan kepada sahabatnya tetapi juga dalam berbagai kesempatan beliau melakukan praktek langsung terhadap apa yang dismpaikannya. Misalnya, Rasul mengajarkan sejumlah ayat al-Quran kepada sahabat, lalu menyuruh sahabat membacanya kembali, dan menerapkan dalam kehidupan mereka.
e.       Mura’ah al mukhtalifah.
Dalam melakukan pengajaran, Rasulullah selalu mempertimbangkan kondisi objektif, psikologis dan kecerdasan orang yang bertanya kepadanya.
f.        Taisir wa ‘adam at-tasydîd.
Dalam mengajakan sesuatu, Nabi selalu menekanka kemudahan dan kemaslahatan. Itulah sebabnya, umat tidak merasa terbebani dengan ajaran yang diajarkan beliau. Dalam salah satu pesannya, secara khusus beliau memberi penegasan,  Permudahlah dan jangan mempersukar”.
Ada sesuatu keistimewaan pada masa ini yang membedakannya dengan masa-masa sesudahnya. Keistimewaan itu adalah proses penerimaan hadis dari Nabi secara langsung. Antara sahabat dengan Nabi tidak ada hijab yang dapat menghambat dan mempersulit pertemuan mereka.

2.2  Tujuan Pemerataan Sunnah dan Sosialisasinya
Untuk tujuan pemerataan sunnah dan sosialisasinya, maka beliau yang menyampaikan hadisnya melalui forum-forum khusus, diantaranya :
a.      Ta’îim al-nisâ’.
Sesuai dengan tabiat Nabi yang tidak diskriminatif, beliau selalu meluangkan waktunya untuk memberikan pengajaran kepada siapa saja, termasuk kepada kaum wanita. Bahkan, para wanita secara istimewa diberikan pengajaran pada waktu tertentu dan di forum khusus. Nabi juga mengharuskan agar setiap orang membawa keluarga wanitanya, baik yang sedang haid maupun yang suci untuk menghadiri khutbah salat ‘id (Hari Raya) di tanah lapang.
b.      Ta’îim al-awlâd.
Kepada anak-anak yang disadarinya merupakan generasi pelanjut, beliau juga tidak segan-segan meluangkan waktunya untuk mereka. Nabi SAW tidak menjauhkan anak-anak ketika beliau ingin salat dengan tujuan agar mereka mendapat pengajaran sejak dini beribadah kepada Allah.
c.       Fardiyah wa jamâ’ah wa ’âmmah.
Dalam menyampaikan hadisnya, Rasulullah kadang-kadang hanya menyampaikan satu persoalan pada perseorangan, kadang-kadang juga terhadap satu kelompok tertentu, dan terkadang disampaikan secara umum. Ketika seseorang memerlukan jawaban hokum dari Nabi, sahabat dapat langsung bertanya kepada beliau. Demikian juga jika terjadi masalah dalam suatu kelompok, maka mereka dapat bersama-sama menemui Nabi SAW.
d.      Markaz al- ta’îim.
Nabi mengalokasikan pengajaran pada tempat tertentu, misalnya masjid dan rumah sahabat, begitu pula Dar al-Arqam. Di samping untuk memudahkan sahabat mendengarkan ceramah Nabi SAW, juga untuk tujuan konsoludasi  dan koordinasi internal masyarakat Muslim waktu itu. Meskipun demikian, tidaklah berarti bahwa Nabi tidak pernah melakukan pertemuan ditempat-tempat lain. Beberapa tempat lainnya yang biasa digunakan adalah rumah Nabi sendiri, pasar, tanah lapang, dan sebagainya.
Para penulis sejarah mencatat bahwa para sahabat sangat antusias mengikuti majelis Nabi. Mereka saling memberitahu sesamanya tentang hadis yang mereka ketahui, baik didengar atau diterima langsung dari Nabi maupun sahabat. Disebutkan bahwa ’Umar bin al-Khathtâb misalnya, adalah salah seorang sahabat yang sangat tekun mengikuti majelis Nabi. Beliau dan tetangganya yang bernama Ibn Zâd secara bergantian mengunjungi majelis Nabi, dengan perjanjian bahwa siapa yang hadir harus member informasi kepada yang tidak hadir, baik itu berupa wahyu maupun yang lainnya.
Selain melalui majelis, nabi juga memberikan penjelasan kepada sahabat sekitar peristiwa actual yang dihadapi sahabat, lalu beliau memberikan pertimbangan  dan putusan hukum atas masalah tersebut.
Selain dengan cara tersebut, kadang-kadang sahabat juga memperoleh hadis dengan cara bertanya langsung kepada Nabi menyangkut masalah diri, keluarga, atau sahabat. Beliau kemudian memberi penjelasan dan sahabat menerimanya. Dalam hubungan ini, sekali lagi, perlu dicatat bahwa tidaklah sulit untuk bertemu dengan beliau kapan saja. Sehingga seorang Badui pun yang berasal dari tempat terpencil dapat segera menemui Nabi jika memang membutuhkan.
Sahabat juga memperoleh hadis dari kesaksian mereka terhadap perilaku dan hal-ihwal Nabi. Bagaimana beliau salat, puasa, haji, musafir  dan lain-lain, disaksikan langsung leh para sahabat. Kesaksian ini kemudian mereka teruskan kepada sahabat lain atau kepada tabi’in.
Tersebarluasnya hadis pada masa Nabi, pada satu sisi tentu saja disebabkan adanya kebutuhan yang mendesak untuk segera mendapat jawaban atas masalah yang dihadapi sahabat dalam kesehariannya. Kadang-kadang mereka bertanya kepada sesamanya, dan jika informasinya memang tidak ada, maka mereka segera bertanya langsung kepada Nabi. Antusiasme sahabat untuk proaktif bertanya kepada Nabi, berkelindan dengan sikap inklusif yang ditunjukkan oleh beliau. Hal itu merupakan factor penting lainnya yang menyebabkan hadis cepat tersebar pada masa Nabi.
Terhadap wacana-wacana kewanitaan tidak kalah menariknya untuk dicatat jasa dan peran para istri beliau (ummahât al-mu’minîn). Selain itu, para delegasi yang diutus ke berbagai daerah juga berperan penting dalam mensosialisasikan hadis pada masa itu.
Selain delegasi yang dikirim oleh Nabi, penyebarluasan hadis juga diperankan oleh delegasi yang dating menemui beliau. Beberapa daerah yang telah menyatakan diri bergabung di bawah panji-panji Islam, kemudian mengutus delegasinya ke Madinah untuk mempelajari Islam secara mendalam. Sekembalinya ke daerah masing-masing, utusan-utusan inilah yang tampil di garda depan untuk menyebarluaskan hadis.
Dalam skala yang lebih luas, hadis Nabi menjadi cepat tersebar melalui deklarasi dan pertemuan yang melibatkan banyak orang. Ketika terjadi Deklarasi Hudaibiyah misalnya, secara sengaja Nabi memanggil para kabillah-kabillah untuk hadir dalam deklarasi itu di Madinah. Sejarah mencatat bahwa deklarasi itu dihadiri oleh puluhan ribu orang dari kalangan Muslim dan musyrik. Dalam momen penting itu, Nabi berpidato sehingga otomatispidatonya didengar oleh puluhan ribu orang sekaligus. Begitu pula ketika terjadi konferensi pada tahun kesepuluh Hijriyah yang terkenal dengan nama peristiwa Haji Wada’. Nabi mengemukakan beberapa wasiat di hadapan sekitar tujuh puluh ribu umat Islam.
Sebagai sesuatu yang diajarkan, maka pengetahuan sahabat tentang hadis sudah pasti bervariasi sebagian ada yang memiliki perbendaharaan hadis yang banyak, sebagian lainnya hanya sedikit. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, yakni : Pertama, kebersamaan mereka dengan Nabi yang berbeda. Kedua, perbedaan masuk Islam. Ketiga, perbedaan karena domisili yang jauh dari tempat tinggal dan masjid Nabi. Keempat, perbedaan kesanggupan bertanya kepada sahabat lainnya.
Ada beberapa sahabat yang tercatat sebagi sahabat yang banyak menerima hadis dari Rasulullah dengan beberapa penyebab yang disebutkan sebelumnya. Mereka itu antara lain :
a.       Al-Sâbiqûn al-awwalûn (para sahabat yang pertama kali masuk Islam) seperti Abu bakar, ’Umar, ’Utsman bin Affân, ’Ali bin Abi Thalib dan Ibn Mas’ûd. Mereka banyakmenerima hadis dari Rasulullah karena lebih awal masuk Islam dibanding sahabat-sahabat lainnya.
b.      Ummahât al-awwalûn (istri-istri Rasul) seperti ’Aisyah dan Ummu Salamah. Mereka secara pribadi lebih dekat dengan Rasulullah daripada sahabat-sahabat lainnya. Hadis-hadis yang diterimanya banyak yang berkaitan dengan soal-soal keluarga dan pergaulan suami istri.
c.       Para sahabat yang disamping selalu dekat dengan Rasul juga menuliskan hadis yang diterimanya, seperti ’Abdullah bin ’Amr bin al-’Ash.
d.      Sahabat yang meskipun tidak lama bersama Rasul, tetapi banyak bertanya kepada para sahabat lainnya secara sungguh-sungguh seperti Abû Hurairah.
e.       Para sahabat yang secara sungguh-sungguh megikuti majelis Rasul, banyak bertanya kepada sahabat lain dan dari sudut usia tergolong hidup lebih lama terhitung sejak wafatnya Rasulullah. Mereka misalnya seperti ’Abdullah bin ’Umar, Anas bin Mâlik dan ’Abdullah bin Abbâs.
Halpenting lainnya yang harus dicatat pada masa ini adalah adanya larangan Nabi untuk menulis hadis dan hanya menyuruh menghapalnya. Dalam hal ini Nabi bersabda, yang artinya :
Janganlah kamu tulis (apa yang berasal) dariku dan barangsiapa yang telah menulis dariku selain al-Qur’an, maka hendaklah ia menghapusnya.
Akan tetapi, pada sisi lain ditemukan pula perintah Nabi untuk menulis hadis. Itulah yang mendorong sehingga pada masa Nabi, sebagian sahabat melakukan penulisan hadis ke dalam catatan-catatannya yang dikenal dengan nama shahîfah. Diantara sahabat yang memiliki catatan adalah :
a.       ’Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash. Catatannya disebut dengan al Shahîfah al-Shadiqah. Di dalamnya terhimpun sekitar seribu hadis, yang menurut pengakuannya diterima langsung dari Nabi ketika mereka berdua tanpa ada orang lain yang menemaninya.
b.      Jâbir bin ‘Abdillah bin ‘Amr al-Anshâri. Catatannya disebut dengan Shahîfah Jâbir. Haidis-hadis yang dicatatannya menyangku manasik haji.
c.       Abû Hurairah al-Dausi. Catatannya dikenal dengan Shahîfah al- Sahîihah.
d.      ’Abdullah bin Abi Aufâ’. Catatannya dikenal dengan Shahîfah ’Abdullah bin Abi Aufâ
e.       Abu Bakar al-Shiddîq. Menurut sejarah, ia pada mulanya memiliki shahîfah yang memuat sebanyak 500 hadis. Tetapi karena sifat wara’ dan kekhawatirannya orang-orang akan melupakan pelestarian al-Qur’an, shahîfah hadisnya kemudian dimusnahkan.
f.       Abu Syâh (’Umar bin Sa’d al-Anbâri). Tokoh inilah yang menjadi asbâb wurûd hadis nabi yang memerintahkan hadisnya ditulis.
g.      Hammâm, murid Abû Hurairah. Catatannya dikenal dengan nama al- Shahîfah al- Shahîfah.
Selain nama-nama di atas, masih banyak sahabat lainnya yang juga mengaku memiliki catatan hadis, seperti Râfi’ bin Khadîj, Amir bin Hazm, ’Ali bin Abi Thâlib dan Ibn Mas’ûd.
Menghadapi hadis yang tampak di atas, para ulama telah mengadakan pentahqiqan. Yakni mengkompromikan kedua macam hadis yang tampak bertentangan itu, sehingga tidak menimbulkan kemusykilan lagi dalam memahaminya.
Berikut ini dkemukakan pendapat ulama dalam usaha menyelesaikan atau mengkompromikan kedua macam hadis di atas.
a.       Bahwa larangan menulis hadis itu telah dimansûkh oleh hadis yang memeritahkan menulis hadis.
b.      Bahwa larangan itu bersifat umum, sedang untuk beberapa sahabat secara khusus diizinkan.
c.       Bahwa larangan menulis hadis, ditunjukkan kepada mereka yang dikhawatirkan mencampuradukkan dengan al­-Qur’an, sedang izin menulis diberikan kepada mereka yang dijamin tidak akan mencampuradukkan hadis dengan al-Qur’an.
d.      Bahwa larangan itu, jika ditulis dalam bentuk seperti mushaf al-Qur’an, sedang bila sekadar berupa catatan-catatan untuk dipakai sendiri, tidak dilarang.
e.       Bahwa larangan itu, berlaku pada saat wahyu yang turun belum dihapal dan dicatat oleh para sahabat, sedang setelah wahyu yang turun telah dihapal dan dicatat, menulis hadis diizinkan.
Dengan demikian, sejak masa Nabi, perhatian para sahabat untuk melakukan upaya pelestarian hadis telah dimulai. Hal itu juga sekaligus menunjukkan betapa hadis telah menjadi bagian integral dari kehidupan umat Islam sejak masa-masa awal sejarah Islam

SEJARAH MASUKNYA BANGSA SPANYOL KE INDONESIA


Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah sebagai berikut :
Ø  Mencari kekayaan termasuk berdagang
Ø  Menyalurkan jiwa penjelajah
Ø  Meyakini Keberadaan Prester John
Ø  Menyebarkan agama
Ø  Mencari kemuliaan bangsa
Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama.
Di luar faktor yang disebutkan di atas, orang-orang Eropa yang sebagian besar beragama Kristen terdorong pula untuk pergi ke mana pun guna mewartakan Injil (Gospel). Mereka percaya bahwa mewartakan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan adalah salah satu panggilan hidupnya. Selain menyebarkan Injil, mereka juga berusaha mencari kekayaan (gold) dan kebanggaan serta kejayaan (glory) bagi negaranya.
Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin. Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa menjadi satu-satunya pembeli bahan-bahan ini. Akibatnya, harga bahan-bahan ini pun sangat ditentukan oleh mereka. Untuk memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan. Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang umumnya menguntungkan bangsa Eropa. Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan politik suatu daerah. Bangsa Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam berdagang.
Bangsa Spanyol
Pelopor bangsa Spanyol yang mencari jalan langsung ke Indonesia adalah Christopher Columbus, ia berjalan kearah barat. Setelah dua bulan, ia sampai di sebuah pulau yang kemudian dinamakan San Salvador. Columbus gagal mencapai India.
Setelah Columbus gagal menemukan India, ekspedisi Spanyol selanjutnya ke daerah rempah – rempah dipelopori oleh Ferinand Magellan. Berbeda dengan armada Portugis, pada tahun 1519 Magellan berangkat melalui Samudera Atlantik. Setelah melewati ujung Amerika Selatan, ia masuk ke Samudera Pasifik. Ia tiba di Filipina pada tahun 1521. sewaktu mencoba mengatasi perang antarsuku di Cebu, Magellan terbunuh. Ia digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka singgah di Tidore. Sejak saat itu, terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu tidak hanya dalam hal perdagangan, tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di Tidore. Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan antara Portugis dan Spanyol saat itu, Portugis membuka kantor dagangnya di Ternate. Portugis merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan. Dengan alasan tersebut, Portugis yang didukung pasukan Tidore. Benteng Spanyol di Tidore dapat direbut Portugis. Namun, berkat perantara Paus di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian Zaragosa. Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Filipina dikuasai Sepanyol.

Minggu, 27 November 2011

TUTORIAL MEMBUAT EMAIL DAN BLOG



1.1  Tutorial Membuat Email
1)      Buka langung yahoo mail dengan Url id.yahoo.com lantas cari tulisan Buat Account seperti gambar di bawah ini
2)      Anda akan di bawa kehalaman Pendaftaran yahoo mail dan seperti gambar di bawah ini

3)      Silahkan anda isi keterangan anda di kolom pendaftaran yahoo mail mulai dari :
Nama Saya : ketikkan nama anda disini nama depannya dan nama belakang(sam witular)
Jenis Kelamin : Pilih jenis kelamin anda laki-laki atau Perempuan 
Tanggal Lahir : Tanggal lahir anda kapan(isi sesuai yang diminta)
Saya tinggal Di : scrool Tempat tinggal anda di mana (Indonesia)
ID Yahoo! dan Email : isilah dengan Id yahoo dan email yang anda inginkan,sesua kemauan anda sendiri. Gunakan 4 hingga 32 karakter dan mulai dengan huruf. Anda bisa menggunakan huruf, angka, garis bawah (_), dan satu titik (.). Untuk bagian belakangnya bisa dipilih sesuai selera apakah mau memakai @yahoo.co.id, @yahoo.com, @ymail.com
Kata Sandi  : isilah kata sandi (kalau bisa jangan mudah diketahui seperti tanggal lahir, nama anak, nama istri)
Ketik ulang Kata Sandi : isikan ulang kata sandi anda
Pertanyaan Keamanan : fungsinya jikalau kita lupa password email kita sehingga kita bisa meminta kembali password kita yang hilang ato menggantinya
Jawaban Anda : isikan jawaban atas pertanyaan keamanan anda tadi
Ketik kode yang ditampilkan : ketik kode yang di tampilkan dan apabila anda kesulitan dengan kodenya bisa diganti dengan cara klik "Coba Kode Baru" dan terakhir klik Buat Account Saya.
4)      Dan kalian akan di bawa kehalaman baru(apabila berhasil semua Step diatas). dan ada tulisan seperti Siap menggunakan ?Yahoo!??. Klik tombol Lanjutkan dibawahnya.
5)      Dan selesai sudah Pendaftaran email anda di yahoo.
1.2  Tutorial Membuat Blog
1)      Ketikkan alamat url blogger diwww.blogger.com
2)      Klik CREATE YOUR BLOG NOW, kemudian Anda isikan data-data pada kolom yang disediakan
3)      Setelah itu klik CONTINU, dan beri nama blog Anda
4)      KlikCONTINU untuk melanjutkan pemilihan template. Klik template yang sesuai dengan keinginan Anda. Template yang disediakan pada langkah ini merupakan template standar. Anda dapat mengganti dengan template yang lebih menarik pada situs-situs penyedia template gratis untuk blogger.com atau dengan template buatan Anda sendiri
5)      Klik CONTINU dan jika berhasil maka akan ditampilkan pernyataan bahwa blog sudah berhasil dibuat.
6)      Klik START POSTING, jika Anda ingin mencoba untuk posting pertama kali.
7)      Jika Anda sudah menuliskan posting, maka lanjutkan langkah Anda dengan mengeklik PUBLISH POST
8)      Jika Anda ingin mengedit posting Anda, maka Anda pilih Edit post, namun jika Anda sudah yakin dengan posting yang baru saja dibuat Anda dapat melihat preview blog Anda dengan mengeklik View Blog atau in a new window
9)      PENGEMBANGAN BLOG
Berikut langkah-langkah untuk mengembangkan blog Anda, agar blog Anda menjadi lebih menarik dan dinamis.
1.      DASHBOARDD ashboard merupakan halaman utama pada blog yang digunakan untuk meletakkan fitur-fitur pengaturan blog. Menu dashboard terletak dikanan atas halaman blog Anda.
2.      Beberapa fungsifitur:- Create a Blog membuat blog baru, sehingga dengan fitur ini Anda dapat membuat banyak blog dengan hanya 1 login (account)- View Blog melihat preview blog Anda- New Post membuat posting baru- Manage Posts mengatur posting (edit/hapus posting)- Setting pengaturan blog- Layout mengganti template, ukuran dan warnahuruf, edit HTML- Edit Profile mengubah profil Anda- My Account pengaturan account blog Anda
3.      LAYOUT Merupakan fitur yang digunakan untuk menambah elemen-elemen halaman blog (html, polling, kalender, slide show dan lain-lain), pengaturan font-color, edit html dan mengganti template baru yang disediakan blogger.com
4.      PAGE ELEMENTS
Beberapafungsifitur:
Edit (header) mengatur header (bagianatas blog/banner). Pada fitur ini Anda dapat mengganti gambar header sesuai dengan keinginan Anda. Caranya dengan upload dari hardisk komputer/ flashdisk/ media lainnya. Selain itu Anda dapat menambahkan deskripsi blog Anda. Jangan lupa untuk mengeklik SAVE CHANGES, jika Anda melakukan perubahan pada header.
5.      Add a Page Elements, merupakan fitur yang digunakan untuk menambah elemen-elemen blog, misalnya slideshow, poll, list, link list dan lain-lain.